Surabaya, 15/7/2018. Masih kurang masifnya sosialisasi Islam Nusantara ke berbagai pihak, baik internal maupun eksternal Nahdlatul Ul...
Surabaya, 15/7/2018.
Masih kurang masifnya sosialisasi Islam Nusantara ke berbagai pihak, baik internal maupun eksternal Nahdlatul Ulama telah menimbulkan banyak kesalahpahaman dan keresahan masyarakat. Tak heran, jika beberapa tokoh di Indonesia melontarkan wacana yang substansinya menolak Islam Nusantara.
Melihat kondisi itu, Pimpinan Wilayah Lembaga Talif wa an-Nasyr NU Jawa Timur, pada Sabtu, 14 Juli 2018 yang bertepatan dengan 1 Dzul Qadah 1439 H melaunching Asosiasi Penulis dan Peneliti Islam Nusantara Seluruh Indonesia (ASPIRASI).
Launching ini dilakukan bersamaan dengan Halal bi Halal dan Kongres AsbitNU PW Lembaga Talif wa an-Nasyr NU Jawa Timur di Aula Salsabila PWNU Jawa Timur, Sabtu, 14 Juli 2018.
Hadir pada kesempatan ini, KH Imam Azis (Ketua PBNU), Ir. Rosidayati Rozalina (Ketua Umum IKAPI), KH Soleh Hayat (PWNU Jawa Timur), Prof KH. Sahid, M.Ag, (Pembina PW LTN NU), KH Maruf Asrori (Ketua PP LTN PBNU) dan undangan yang berjumlah kurang lebih 150 orang.
Dalam sambutannya, Ketua PW LTN NU Jawa Timur, Ahmad Najib AR mengatakan bahwa asosiasi ini adalah menindaklanjuti hasil Pelatihan Metodologi Penelitian Islam Nusantara yang diselenggarakan pada tangal 28-29 April 2018 di Pesantren Kota Alif Lam Mim Kota Surabaya.
Ucapan selamat ditujukan kepada Dr. MN Harisudin yang menjadi Ketua Umum asosiasi ini. "Saya berharap, asosiasi yang lahir di Jawa Timur ini bisa menginspirasi Indonesia dan dunia" kata alumni Pasca Sarjana (S2) IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Sementara itu, Dr. MN Harisudin, Ketua Umum ASPIRASI (Asosiasi Penulisan dan Peneliti Islam Nusantara Seluruh Indonesia)sekaligus Wakil Ketua PW Lembaga Talif wa an-Nasyr NU Jawa Timur sangat bersyukur atas launchingnya "Aspirasi". Sebab ini juga bersumber dari aspirasi para peserta Metodologi penelitian Islam Nusantara yang ditetapkan pada tanggal 28-29 April 2018.
Kiai MN. Harisudin juga menyebutkan bahwa di beberapa daerah muncul permintaan untuk menjadi anggota dan pengurus ASPIRASI. Setelah mencoba untuk mensosialisasikan asosiasi ini, ternyata banyak yang respon dan malah ingin terlibat dalam asosiasi ini. Ini menjadi tantangan untuk terus maju. Sehingga di waktu yang akan datang, sosialisasi Islam Nusantara melalui pengurus asosiasi ini semakin ditingkatkan lagi, ujar Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Jember.
Lebih lanjut, Kiai MN Harisudin yang juga Katib Syuriyah PCNU Jember ini menyebutkan, Selain buku-buku tentang Islam Nusantara yang jumlahnya lebih dari 50, dukungan para tokoh menjadi penting disini. Misalnya Pembina Asosiasi yaitu Prof Maksum (Wakil Ketua Umum PBNU), KH Afifudin Muhajir MA (Katib Syuriyah PBNU 2010-2015), Dr. KH Ahmad Imam Mawardi (Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya), Prof Masdar Hilmi (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya) dan sebagainya.
Gagasan untuk membentuk asosiasi ini sangat tepat, sebagai bentuk internalisasi Islam Nusantara pada masyarakat Indonesia. Sebuah bentuk keislaman yang tidak mengesampingkan jati diri keindonesiaan sebagai pengejawentahan Islam yang rahmatan lil alamin.
COMMENTS