Taipei- Kehadiran utusan Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim membawa “suasana kekeluargaan” sendiri di PCI NU Taiwan. Selama lima belas h...
Taipei- Kehadiran utusan Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim membawa “suasana kekeluargaan” sendiri di PCI NU Taiwan. Selama lima belas hari kunjungan dakwah (23 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018), Kiai MN. Harisudin merasa bagaikan ditengah-tengah keluarga.
Suasana akrab dengan pengurus PCI NU Taiwan, Fatayat NU, Banser dan Ansor serta NU Care Lazisnu membawa kesan yang mendalam bagi kiai muda asal Jember ini. Apalagi, menu makanannya sangat khas warung-warung di Indonesia.
“Kiai Haris, seperti inilah potret di PCI NU Taiwan, lha wong gaya menyantap makanan mirip di tanah Jawa, makan rame-rame seperti di Indonesia. Jadi, suasananya betul-betul “Indonesia 100%”. "Jadi, mohon maaf, kalau ada yang kurang berkenan ”, tegas ustadz Agus Susanto, Rais Syuriyah PCI NU Taiwan 2016-2018.
Jabatan dalam struktur PCI NU Taiwan bisa dibilang sangat singkat, tidak seperti PCNU di Indonesia. Karena pada umumnya Nahdliyyin yang bekerja di Taiwan masa kontraknya tiga tahun dan setelah itu akan diganti lagi. Demikian juga, masa bakti Ketua Tanfidziyah PCI NU Taiwan, Ust. Arif Wahyudi, hanya diemban selama dua tahun, masa bakti 2014-2016 dan 2016-2018.
Selain kunjungan dakwah, Kiai Harisudin juga diajak keliling ke beberapa ranting PCI NU Taiwan. Terdapat beberapa ranting PCI NU Taiwan seperti Taichung, Yilan, Dolio, Penghu, Nankan dan Pintung. Umumnya satu ranting adalah untuk kota sebesar Taichung. Taichung sendiri kota sebesar Surabaya yang maju. Last but not least, Ada sesuatu yang mengagumkan di Kota Taipei, sebuah ibu kota Taiwan yang indah nan menawan, yaitu adanya ranting NU di kota itu. Bisa dibilang, hampir semua kota-kota di Taiwan, terdapat ranting NU –nya sehingga memungkinkan dakwah Aswaja –ahlussunah wal jama’ah— syiarnya berlangsung dengan baik.
Kiai Harisudin juga diminta menjadi Wali Nikah pernikahan Ketua Tanfidziyah PCI NU Taiwan. Ust, Arif Wahyudi dan Dewi Ningsih, pada Ahad, 31 Desember 2017. Pernikahan yang luar biasa itu didatangi kurang lebih 300 orang dari warga NU Taiwan dari segala penjuru. Karena Ust Arif Wayudi sendiri adalah “bapaknya” orang NU di Taiwan.
Selain itu, datang juga tamu undangan dari Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Rumah Jenazah, pengusaha, dan kolega yang lain. Sebuah babak baru untuk Ust. Arif Wahyudi dan ibu Dewi Ningsih dalam mengarungi bahtera keluarga untuk mencapai keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah.
Kiai MN. Harisudin sangat mengapresiasi PCI NU Taiwan yang patut menjadi percontohan PCI NU dan PCNU se dunia, karena kegiatannya kompak dan memberikan pemberdayaan yang sungguh-sungguh, khususnya kepada pekerja Migran Indonesia.
“Pertama, saya menyampaikan titipan salam dari Dr. KH Imam Mawardi, MA, pengasuh Ponpes Kota Alif Lam Mim Surabaya untuk pengurus PCI NU Taiwan. Kedua, saya terus terang terharu, meskipun teman-teman PCI NU Taiwan ada keterbatasan waktu, yakni libur kerjanya hanya Sabtu dan Minggu, tapi masya’allah, kegiatan teman-teman jangan ditanyakan lagi. Setiap bulan mereka mengadakan tabligh akbar. Belum lagi dakwah melalui yasinan, majlis-majlis ta'lim baik on air atau off air. Belum lagi, program yang lain seperti perawatan jenazah, dan lain-lain”, tukas Kiai MN. Harisudin yang juga Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut.
Di akhir acara, Kiai muda ini menyerahkan titipan buku-buku NU untuk PCI NU Taiwan. Buku ini adalah titipan Pengurus LTN PWNU Jawa Timur. "Buku ini titipan dari PW Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur, untuk dihibahkan kepada PCI NU Taiwan. Saya hanya menyampaikan amanat”, kata Kiai MN. Harisudin yang juga Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur.
Kemudian buku diserahkan pada Ibu Jarmi, seorang tokoh fatayat yang juga pendiri PCI NU Taiwan. Ada kurang lebih 30 judul buku yang diberikan untuk PCI NU Taiwan. “Terima kasih pada Kiai Harisudin. Buku-buku ini saya terima dengan gembira untuk dijadikan amal jariyah Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr PWNU Jawa Timur. Semoga bermanfaat bagi kami”, ujar Bu Jarmi mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas program amal jariyah buku LTN PWNU Jawa Timur tersebut.
Wallahu’alam. **
Taipei, 07 Januari 2018
Sohibul Ulum/Kontributor NU.
COMMENTS