Surabaya - Saat ini, perkembangan informasi demikian pesat. Sejumlah kabar yang beredar di masyarakat, tidak hanya bisa diterima dari kan...
Surabaya - Saat ini, perkembangan informasi demikian pesat. Sejumlah kabar yang beredar di masyarakat, tidak hanya bisa diterima dari kantor berita, juga lewat media sosial atau medsos. Karenanya pesantren lewat para kiai dan jaringan alumni serta santri juga harus ambil peran.
“Seperti diketahui, Medsos saat ini sudah menjadi mode dan media komunikasi yang tidak terelakkan, menjadi gaya hidup di semua lapisan bahkan mampu mengalahkan komunikasi lisan,” kata H Ahmad Najib AR, Selasa (15/8).
Karenanya Ketua PW Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU Jatim ini menyambut baik kegiatan Ngaji Medsos yang diselenggarakan alumni Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso Kediri, beberapa waktu berselang di Sidoarjo.
Bagi Gus Najib, sapaan akrabnya, justru keberadaan medsos yang demikian massif tersebut dapat dijadikan sarana dalam berdakwah. “Karena itu, dakwah pesantren mau tidak mau harus masuk ke wilayah medsos ini,” terangnya.
Dalam pandangan Gus Najib, alumni pesantren harus tampil sebagai garda terdepan demi menjaga nama baik dan kehormatan pesantren di ruang publik termasuk di medsos. “Ketika seorang kiai atau pesantren dicaci maupun difitnah, maka yang bisa membela adalah alumni, bukan santri yang masih ada di pesantren,” terang alumnus pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Sebagai solusi, Gus Najib berharap ajaran dan nasihat kiai pesantren harus mulai banyak dipublikasikan ke masyarakat secara luas, termasuk lewat medsos. “Karena dengan cara itu dakwah pesantren bisa dikenal publik sekaligus menjadi pembendung ajaran lain yang bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jamaah an-nahdliyah yang berpotensi merusak tatanan,” pungkasnya.
Ahad (13/8) lalu, PW LTN NU Jatim bekerjasama dengan Forum Komunikasi Putra Delta PP Al-Falah Ploso Mojo Kediri di Sidoarjo menyelenggarakan Ngaji Medsos; Media Dakwah Santri di Era Cyber. Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Falah Siwalanpanji, Buduran. (s@if)
COMMENTS