Oleh: Fahmi Ali NH Dulu di zaman Belanda, semua rakyat Indonesia dilarang membicarakan tentang hal-hal yang berbau kemerdekaan dan Nega...
Oleh: Fahmi Ali NH
Dulu di zaman Belanda, semua rakyat Indonesia dilarang membicarakan tentang hal-hal yang berbau kemerdekaan dan Negara Indonesia. Namun para guru termasuk para ulama gak kehabisan akal, mereka tetap getol menanamkan semangat kemerdekaan, cinta tanah air dan kehendak untuk lepas dari penjajahan Belanda.
Termasuk lagu Indonesia Raya, yang diciptakan oleh WR. Soepratman dan diperdengarkan di Kongres Pemuda II tahun 1928. Dari buku Biografi KH. Nawawi Mojokerto, dulu lagu kebangsaan tersebut terlarang untuk dinyanyikan di depan umum oleh pemerintah kolonial Belanda. Lalu akhirnya para ulama pun menggubah sebuah lagu kebangsaan, berikut lagunya :
- إندونيسيا عظيم -
إندونيسيا وطنى، مسقط رأسى
هناك أقوم، صار رائد أمى
حيّ ندعو جماعة، إندونيسيا يتّحد
ليعش وطنى، ليعش بلدى، شعبى و أهلالبلد
ليبنى نفسه، ليبنى جسمه، لإندونيسيا عظيم
إندونيسيا عظيم، حرّيّة، حرّيّة
وطنى، بلد أحبّه
إندونيسيا عظيم، حرّيّة، حرّيّة
ليعش إندونيسيا عظيم
إندونيسيا عظيم، حرّيّة، حرّيّة
وطنى، بلد أحبّه
إندونيسيا عظيم، حرّيّة، حرّيّة
ليعش إندونيسيا عظيم
Itu adalah teks lagu Indonesia Raya yang dialih bahasakan menjadi bahasa arab oleh para ulama dan diajarkan kepada para santrinya di madrasah dan pondok pesantrennya masing-masing. Dengan bahasa arab ini, Belanda tidak curiga karena mereka tidak mengerti bahasa arab. Sehingga ajaran kecintaan kepada bangsa dan Negara Indonesia pun masih bisa diajarkan kepada santri. Begitulah salah satu kreativitas para ulama Indonesia dalam mengajarkan nasionalisme dan kebangsaan kepada para santri di masa penjajahan.
Dari sini kita memahami bahwa para ulama sangat mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Indonesia adalah sebuah bangsa dan Negara yang didukung, dibela dan direstui oleh para ulama. Jadi bukan hanya tanah air atau wilayahnya, sebagaimana klaim pengusung anti NKRI. Namun bentuk Negara, bendera dan semua lambang Negara Indonesia pun para ulama tidak punya keraguan dalam mendukungnya.
Nah, tidak salah kalau Indonesia ini tanah pusaka. Dan yang namanya pusaka tentu harus dirawat biar tidak berkarat, bukan?!
حرّيّة !! Merdeka!!
_________________________
Fahmi Ali NH (PW LTNNU Jatim)
COMMENTS