Surabaya- Halal bihalal dan konsolidasi PC LTNNU se-Jatim yang digelar selasa kemarin (25/7/2017) berlangsung guyub dan inspiratif. Beb...
Surabaya- Halal bihalal dan konsolidasi PC LTNNU se-Jatim yang digelar selasa kemarin (25/7/2017) berlangsung guyub dan inspiratif. Beberapa PC LTNNU daerah, mempresentasikan program-programnya agar bisa saling bersinergi, saling menginspirasi. Acara ini diawali pembacaan ayat alquran, indonesia raya dan mars Ya Lal Wathon.
Dari beberapa PC LTNNU yang hadir, PC LTNNU Kabupaten Malang mendapatkan sesi pertama memaparkan program unggulannya, yaitu Tabloid NU Kita. Menurut zulham mubarok bahwa NU Kita hadir sebagai tabloid milik warga NU. Konten tabloid NU Kita layak dimiliki sebab kaya akan informasi NU, baik rubrik bahtsul masail, tokoh-tokoh NU, serta artikel yang ditulis oleh kalangan santri maupun akademik dari kalangan NU.
Selanjutnya, sesi kedua PC LTNNU Pamekasan yang diwakili oleh Ibnu Rahman memaparkan program Radio yang bernama Radio Nusantara. Menariknya, Radio yang mengudara di gelombang FM 105.50 ini mengedepankan NU yang ramah, solutif dan komunikatif, semisal di pagi hari, Radio Nusantara ini ada "NU menyapa", lalu tausiyah, pengajian dan beberapa konten ke-NU-an yang melibatkan beberapa Lembaga NU di Pamekasan.
Acara yang dihadiri oleh KH. Soleh Hayat, K. Ma'ruf Asrori dan M. Kayis, K. Ahsanul Haq tersebut menjadi ajang bertukar pikiran dan memperkuat jaringan PC LTN NU yang ada di daerah Jawa Timur. Sebab LTNNU atau lebih akrab disebut Badan Media Informasi dan Komunikasi NU ini menjadi garda terdepan di bidang media, baik online maupun offline.
Harapan ke depan, menurut penuturan ketua LTN Jawa Timur Gus Najib, "bahwa PC LTNNU dimanapun berada, harus bangkit dan menjadi tim media yang mewakili PC, MWC, Ranting di daerah masing-masing. Disamping itu, perlunya melatih generasi muda NU agar melek media, bermedsos dengan baik, mengolah website dan menyebarkan faham ke-NU-an yang tasamuh, tawazun ta'adul. Sehingga terbentuk sinergitas yang kokoh. Semisal kasus perppu dan kicauan Cak Nun, yang menjadi sasaran tembak pertama adalah NU. Timpangnya informasi ini semakin diperparah "gorengan" medsos dan televisi yang banyak dikuasai oleh minhum. Alangkah tepatnya bilamana kader-kader muda NU bisa mengisi konten yang mencerahkan untuk mengimbangi berita yang beredar", ucap Alumni Magister Tafsir UINSA ini yang kemudian disusul menyampaikan hasil Rakornas dari ketua PB LTNNU terkait tantangan media saat ini.
Senada dengan pernyataan Gus Najib diatas, Bendahara PW LTNNU Jatim, Ifdlolul Maghfur menegaskan bahwa kesemua kegiatan itu harus didasari untuk berkhidmah berjuang demi NU, bukan semata untuk mencari keuntungan, apalagi nekat memecah belah NU, pasti kualat. Tegas Alumnus Krapyak dan pesantren Mayak Ponorogo, yang ulang tahunnya bertepatan dengan acara Halal Bihalal ini.
Menurut Ketua Panitia Halal Bihalal LTN, Halimurrasyid, kegiatan tahunan ini salah satu upaya membangkitkan dan mempererat lagi lembaga media NU yang meliputi jurnalis, penulis, penerbit dari kalangan NU. Sehingga mulai hulu hingga hilir terjalin kekuatan media NU yang mantap. Pria yang akrab dipanggil Pak Halim ini mengimbuhkan, "bagi teman PC LTN atau LTN-nya belum terbentuk, khusus wilayah Jawa Timur, silahkan hubungi 085648384666" agar bisa saling berjejaring antar daerah (@mi)
COMMENTS