Oleh: Abid Muaffan* Beberapa hari lalu, tersiar kabar bahwa KH Marzuqi Mustamar, mengalami kecelakaan. Setelah konfirmasi langsung ke...
Oleh: Abid Muaffan*
Beberapa hari lalu,
tersiar kabar bahwa KH Marzuqi Mustamar, mengalami kecelakaan. Setelah konfirmasi langsung
kepada Pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Rosyad, Gasek, Sukun, Malang di kediamannya, berita tersebut memang benar adanya. Meski begitu, kiai masih sehat wal afiat.
Saat itu Kiai Marzuqi dalam
perjalanan pulang dari pengajian di Pondok Pesantren Hamdaniyah, Siwalanpanji,
Buduran Sidoarjo. Sebenarnya Wakil Rais PWNU Jatim tersebut ada jadwal
pengajian di daerah Mojokerto, hanya saja masih ingin pulang ke pondok untuk menjadi
imam Shalat Subuh. Hal itu tak lepas dari tanggungjawab dari pesantren yang
telah puluhan tahun diasuhnya.
Memang Kiai Marzuqi
dikenal disiplin, meski di tengah kepadatan jadwal ceramah, masih menyempatkan
untuk membina pesantren. Hal tersebut sudah masyhur diketahui para santri dan warga sekitar.
Seperti kala mengisi
pengajian di Pondok Pesantren al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang
asuhan KH Djamaluddin Ahmad bulan lalu, dimana pengajian dalam rangka Rajabiyah
tersebut yang berakhir jam 2 dini hari. Kiai Marzuqi langsung pulang ke rumah
untuk menjadi imam Shalat Subuh dan mengisi pengajian kitab Tafsir Ibriz karya
KH Bisri Mustofa. Meski sangat penat karena sebelumnya juga sempat mengaji di
Jember, dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu begitu semangat mengulas
mutiara hikmah dari tafsir berbahasa Jawa karya ayahanda KH Musthofa Bisri Rembang tersebut.
Kembali ke kronologi kecelakaan. Sekitar jam 1 dini hari, Kiai Marzuqi pulang dan melintas di Kota
Malang. Tepatnya saat di depan Donat King, tidak jauh dari Rumah Sakit Umum
Saiful Anwar.
Ternyata hal yang tidak diinginkan terjadi. Di tengah laju mobil yang cukup kencang dari arah Surabaya, tiba-tiba ada mobil Toyota Avanza nyelonong putar balik tanpa menyalakan lampu sein.
Dan tabrakan pun tak terhindarkan, sehingga mobil Toyota Altis Hitam berplat N 26 NU milik Kiai Marzuqi menabrak mobil yang dikemudikan sopir sembrono tersebut. Bodi depan mobil ringsek, dan mesin mobil langsung mati. Sedangkan mobil di depannya rusak bagian belakang. Namun sayang, bukannya bertanggungjawab, sang pengendara justru tancap gas dan kabur.
Ternyata hal yang tidak diinginkan terjadi. Di tengah laju mobil yang cukup kencang dari arah Surabaya, tiba-tiba ada mobil Toyota Avanza nyelonong putar balik tanpa menyalakan lampu sein.
Dan tabrakan pun tak terhindarkan, sehingga mobil Toyota Altis Hitam berplat N 26 NU milik Kiai Marzuqi menabrak mobil yang dikemudikan sopir sembrono tersebut. Bodi depan mobil ringsek, dan mesin mobil langsung mati. Sedangkan mobil di depannya rusak bagian belakang. Namun sayang, bukannya bertanggungjawab, sang pengendara justru tancap gas dan kabur.
Kendati mengalami musibah yang cukup parah tersebut, alhamdulillah Kiai
Marzuqi masih diberi pertolongan serta selamat tanpa cidera sedikitpun, begitu
juga dengan sang sopir. Melihat mobil depannya kabur, kiai tenang, meski mobil
tersangka telah terlacak dan diindikasikan berasal dari kawasan Malang Kota. Hal
tersebut terlihat jelas dari demikian mudahnya mobil masuk jalan sempit di
kawasan kota.
Kiai Marzuqi pun segera
menelepon santri pondok agar menemani sopir membawa mobil yang telah dibeli 2 tahun
silam tersebut ke bengkel. Kiai lebih memilih naik taksi menuju pesantren yang
berlokasikan tidak jauh dari Kampus UIN Maliki. Setelah Shalat Subuh, Kiai
Marzuqi langsung berangkat ke Mojokerto untuk mengisi pengajian.
Ketika ditanya berapa
taksiran kerugian mobilnya, Kiai Marzuqi dengan santai menjawab: "Halah
jarno ae, ngene iki yo kerono maunah Allah. Sing penting awak sek slamet."
(Halah biarkan saja, hal ini juga karena pertolongan Allah. Yang penting masih
selamat). Meski begitu, dewan pakar PW
Aswaja NU Center jatim tersebut menaksir kerugian mencapai hampir seratus juta
rupiah, mengingat kerusakan yang cukup parah. Terakhir, kiai asli, Karangsono,
Kanigoro, Blitar ini juga menambahkan: "Aku husnuddzan koyoe kate oleh
ganti maneh." (Saya memiliki prasangka baik, sepertinya akan dapat ganti
lagi).
Semoga Kiai Marzuqi senantiasa
diberi kesehatan, keselamatan, dan ketabahan agar bisa terus membina umat, dan
keberkahan ilmunya bisa menurun kepada kita semua. Amin.
*Santri Backpacker
Nusantara
COMMENTS