Oleh: Ahmad Karomi Langkah kaki itu terseok-seok, penampilannya sederhana, pria berusia 40 an itu mengucapkan salam, "assalamu ala...
Oleh: Ahmad Karomi
Langkah kaki itu terseok-seok, penampilannya sederhana, pria berusia 40 an itu mengucapkan salam, "assalamu alaikum". "Waalaikum salam" sahut suara agak berat dari balik pintu. "Apa benar ini rumah Mbah Karim?! Tanya pria itu. Sosok tua berusia 80 an muncul dari pintu rumah yang terbuka seraya berkata"Oh, ya nak. Ada perlu apa?"" Mari masuk!" Ucap sosok sepuh itu yang ternyata Mbah Karim mempersilahkan masuk rumah kunonya.
Dengan mengendap-endap lalu mencium tangan Mbah Karim, pria ini berkata: "Mbah, keperluan saya kesini pertama silaturrahmi, kedua ingin minta solusi terkait persoalan hidup yang berat ini". "Persoalan apa, Nak?"Tanya Mbah Karim langsung pada poinnya.
"Begini Mbah, hidup saya sering ditimpa kesialan; Istri selingkuh, pekerjaan tidak punya, rejeki seret, sering ditipu orang, sumpek, mudah emosi",keluh pria itu sambil tertunduk lesu. Mbah Karim tersenyum hingga terlihat gigi ompongnya," Nak, solusi persoalanmu sebenarnya ada pada dirimu" tutur Mbah Karim. "Pada diri saya??seingat saya hidup ini hanya persoalan saja Mbah, tidak menemukan solusi" kata Pria itu dengan nada protes.
"Begini lho Nak, persoalan apapun itu pasti ada solusinya, tinggal bagaimana cara mencari solusinya kembali pada individu masing-masing" Terang Mbah Karim.
"Bagaimana cara untuk mendapat solusi dari diri sendiri?" Tnya pria itu. "Berdirilah untuk Sholat" tegas Mbah Karim. "Saya rajin Sholat, Mbah! Sampai jidat saya ada bekasnya" ucap pria itu. "Sholat bukanlah diukur dari bekas itu, Nak! Tapi atsar (bekas) sujud dalam sholat adalah untuk menjadikan pelakunya insan yang tawadu', takut, ingat akan kefaqirannya sebagai hamba, sadar akan kesalahan, kealpaannya. Bukan menjadikan dia sebagai insan yg paling benar, sombong, jumawa, dan memandang orang lain berada dibawahnya." Tutur Mbah Karim. "Innassholata tanha anil fakhsya wal munkar, sesungguhnya sholat mencegah perbuatan buruk dan munkar adalah bentuk perlindungan sejak dini bagi manusia itu sendiri dari perbuatan buruk yang bersemayam pada dirinya , sehingga puncaknya dia menjadi sosok yang anfa'uhum linnas (bermanfaat bagi manusia), bukan adlorrohum linnas (berbahaya bagi manusia)" Imbuh Mbah Karim. "Dengan begitu, permasalahan yang gelap akan terurai oleh cahaya yang terpupuk dalam sholat". Pungkas Mbah Karim.
___________
Blitar, 25-04-2017
Ahmad Karomi
(PW LTN NU Jatim)
COMMENTS