Cirebon - Hari ini merupakan puncak acara KUPI yang ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, beliau menyatakan kekagumannya da...
Cirebon- Hari ini merupakan puncak acara KUPI yang ditutup oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, beliau menyatakan kekagumannya dalam penutupan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2017 ini.
"Saya merasa kongres ini luar biasa, tidak hanya substansi yang dikaji, tetapi juga prosesnya. Karena ini sepenuhnya merupakan inisiatif masyarakat dari kaum perempuan. Lalu mereka berupaya untuk membuat satu kongres (ulama perempuan) pertama di dunia, terlebih lagi di Cirebon." Tutur Menteri Lukman yang identik berkacamata ini.
Dari kongres ini Menteri Lukman Saifuddin mencatat 3 poin:
1. Kongres ini berhasil memperjuangkan keadilan dalam relasi laki-laki dan perempuan, karena akan memiliki tingkat urgensi yang cukup tinggi. Seringkali ayat-ayat suci, karena pemahaman yang terbatas, langsung maupun tidak langsung mempengaruhi aspek (keadilan gender) ini;
2. Kongres ini mampu melakukan -tidak hanya pengakuan tetapi juga- revitalisasi peran ulama perempuan;
3. Kongres ini berhasil meneguhkan dan menegaskan bahwa moderasi Islam harus senantiasa dikedepankan. Islam yang tidak menyudutkan posisi perempuan. Dan, sekali lagi, isu ini kini semakin relevan, sehingga (KUPI) berdampak pada kemaslahatan bersama untuk peradaban, di mana Islam dapat memberikan kontribusi bagi peradaban dunia.
Adapun respon Menteri Lukman terkait rekomendasi KUPI yang berbicara akan perlunya regulasi UU Perkawinan, yakni judicial review tentang batasan usia menikah dari 16 tahun menjadi 18 tahun ditolak, bagi Menteri Lukman ini bila ditinjau perspektif para hakim adalah kewenangan legislatif. Mereka (para hakim) khawatir ketika ada kebutuhan meningkatkan usia, karena sudah masuk judicial review maka tidak bisa dinaikkan lagi. Karena pemerintah (legislatif) juga punya hak untuk melakukan review, maka Kemenag akan mencoba membawa rekomendasi kongres ini kepada pemerintah. Harapan ke depan, kongres ini bisa merumuskan rekomendasinya menjadi lebih teknis.
Terkait rekomendasi KUPI agar dibukanya Ma'had Ali lil banat (untuk perempuan) Kemenag sangat apresiatif. Sebab Ma'had ali berperan penting untuk mencetak ulama perempuan. Oleh karena itu, Kemenag akan mempersiapkan kurikulum dan segala sesuatu yang terkait ma'had ali lil banat (untuk perempuan).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menandaskan bahwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), Kamis 27 April 2017, di Pesantren Kebon Jambu Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. KUPI 2017 adalah kongres pertama yang dihadiri lebih dari seribu orang yang tidak hanya dari Indonesia saja, tetapi juga 15 negara lainnya.
Ulama perempuan dunia yang hadir dalam kongres yang digelar 25-27 April 2017 ini di antaranya: Mossarat Qadeem (Pakistan), Zainah Anwar (Malaysia), Hatoon Al-Fasi (Saudi Arabia), Sureya Roble-Hersi (Kenya), Fatima Akilu (Nigeria), dan Roya Rahmani (the Ambassador of Afghanistan in Indonesia).
_______________
Reporter:
Nailatin Fauziah
(Wakil PW LTN Jatim)
COMMENTS