Oleh: Ahmad Karomi Apa yang terbersit dalam pikiran kita sepersekian detik merupakan sistem tercanggih pada manusia tanpa pengecual...
Oleh: Ahmad Karomi
Apa yang terbersit dalam pikiran kita sepersekian detik merupakan sistem tercanggih pada manusia tanpa pengecualian. Ibarat Kantong Doraemon dengan Pintu Kemana Saja, seorang Nobita, bahkan Jayen (giant) beserta teman-temannya bisa keliling dunia kemana saja. Asalkan Pintu itu tidak rusak total.
Mbah Wikipedia mengartikan Multitasking atau Tugas ganda adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada sebuah metode di mana banyak pekerjaan atau dikenal juga sebagai proses diolah dengan menggunakan sumberdaya CPU yang sama. Dalam kasus sebuah komputer dengan prosesor tunggal, hanya satu instruksi yang dapat bekerja dalam satu waktu, berarti bahwa CPU tersebut secara aktif mengolah instruksi untuk satu pekerjaan tersebut. Multitasking memecahkan masalah ini dengan menjadwalkan pekerjaan mana yang dapat berjalan dalam satu waktu, dan kapan pekerjaan yang lain menunggu untuk diolah dapat dikerjakan.
Acapkali kita sebagai manusia mengerjakan berbagai kegiatan secara rangkap, mengerjakan pekerjaan sekaligus secara bersamaan, hingga mengakibatkan tiarap kewalahan. Istilah multitasking ini kerap kita jumpai dalam jagad komputer yang akhir-akhir ini juga terdapat dalam dunia smartphone.
Tapi istilah multitasking tidak hanya berlaku pada sistem komputer, tetapi juga berlaku untuk seorang manusia; baik pria maupun perempuan. Banyak pribadi-pribadi yang suka mengerjakan ragam tugas secara berbarengan, meskipun jarak tempuh ribuan kilometer menghadangnya.
Tantangan VS Tangan-tangan
Problematika hidup acapkali memeras kekuatan seseorang secara fisik maupun mental untuk mencari solusinya, sehingga sangat jamak bila seseorang butuh pertolongan "tangan-tangan/perangkat" yang posisinya sebagai alat bantu peringan masalah dan tantangan hidup yang semakin pelik.
Dawuh Al-Quran "wa ta'awanu alalbirri wat taqwa" (dan saling tolong menolonglah atas kebaikan dan ketaqwaan) ini menegaskan bahwa sejatinya manusia takkan mampu bekerja sendiri tanpa "tangan-tangan/perangkat" lain untuk meraih kebaikan. Seorang yang akan makan pasti membutuhkan tangan, lalu sendok, piring, magic jar hingga listrik. Adakah yang mampu makan nasi padang, atau bahkan tahu bulat langsung jatuh dari langit?!
Tantangan apapun jikalau dijawab dengan "tangan-tangan" niscaya akan ringan beban, meskipun itu belum tuntas 100%, minimal ada aksinya. Tengoklah kejadian-kejadian yang melibatkan "tangan-tangan" hingga "kaki-tangan", Tokoh intelektualnya (baik maupun buruk) kadang sulit terendus.
Tugas ganda bukanlah tantangan yang harus dijauhi bahkan menjadi phobia terhadapnya. Malah tugas ganda itulah yang akan mengukur bahkan memicu seberapa hebat "Gajah" dalam diri manusia dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Intinya adalah manusia yang bermultitasking dengan profesional haruslah memiliki sumber daya atau CPU (jiwa) yang kuat dan disokong prosesor yang mantap. Agar terhindar dari nge-lag ataupun error. Dengan demikian Urgensitas nutrisi jiwa haruslah didahulukan agar kokoh dan mampu berselancar dihamparan tugas-tugas yang menggurita.
________________
Ahmad Karomi
Sekretaris PW LTN Jatim
COMMENTS