Oleh: Fahmi Ali NH Ini adalah risalah kecil yang ditulis untuk membuka sedikit rahasia terpenting dalam peristiwa Isra' Mi'r...
Oleh: Fahmi Ali NH
Isra' mi'raj adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu menuju ke Shidratul Muntaha (puncaknya permulaan), berdialog dengan Tuhan, lalu balik lagi ke Masjidil Haram yang ditempuh dalam satu malam. Hal yang luar biasa yang hanya Kanjeng Nabi Muhammad SAW saja yang pernah melakukannya bila dibandingkan dengan Nabi dan Rasul yang lain.
Nabi Adam hanya pernah turun ke bumi. Nabi Hud hanya naik ke surga. Nabi Musa berdialog dengan Tuhan di bumi saja. Nabi Isa pun diangkat dan di-keep hingga nanti turun lagi menjelang kiamat. Jadi, gak ada yang persis seperti yang pernah dialami Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra' Mi'raj.
Kanjeng Nabi Muhammad pun dalam Isra' Mi'raj ini diperjalankan bukan hanya ruhnya saja atau jadadnya saja. Melainkan diperjalankan ruh dan jasadnya. Bila ruhnya saja namanya demit, kalau jasadnya saja namanya mayyit. Sedangkan dalam surat Al Isra' disebut bi'abdihi yang berarti manusiaNya yang sholeh. Namanya manusia tentu terdiri dari ruh dan jasad. Begitu menurut kesepakatan para ulama yang mengambil pendapat Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Ibnu Abbas radhiyallahu anhum.
Hikmah dari peristiwa Isra' Mi'raj yang terbesar adalah turun perintah sholat lima waktu. Dalam riwayat Mbah Imam Ahmad disebut Nabi menerima perintah sholat di Shidratul Muntaha. Lalu diperkuat oleh hikmah yang terkandung dalam surat Al Isra'. Dibuktikan oleh Mufassir Mbah Imam Abdullah Sirajuddin Al Husaini.
Kita lihat dawuh Gusti Allah dalam surat Al Isra ayat 1 :
ِسُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Lalu kita lihat dawuh Gusti Allah dalam akhir surat Al Isra, yaitu ayat 111 :
وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا
Di awal surat Al Isra disebutkan Tasbih, lalu di akhir surat disebutkan Tahmid dan Takbir. Hal ini memberi isyarat bahwa peristiwa Isra' Mi'raj ini terjadi karena tiga hal :
1. Ke-Maha Sucian Gusti Allah
2. Ke-Maha Terpujian Gusti Allah
3. Ke-Maha Besaran Gusti Allah
Dan kalimat tasbih, tahmid dan takbir itu merupakan kalimat yang selalu diucapkan di dalam sholat. Sehingga peristiwa luar biasa dalam Isra' Mi'raj ini hikmah terbesarnya adalah sholat 5 waktu. Bukan suatu kebetulan bila memang semua hal itu datang dari Gusti Allah, ya kan?
Jadi, kita patut bersyukur dengan adanya peristiwa Isra' Mi'raj ini. Kita menjadi semakin mengerti rahasia-rahasia yang ada di alam ini, mengapa kita harus bangga menjadi umat Nabi Muhammad SAW dan sepenting apakah sholat itu. Semoga kita selalu dilimpahi ilmu dan amal yang mampu menuntun ruh kita mi'raj dan bertemu Gusti Allah di akhir nanti.
Aamiin.
________________
Fahmi Ali Nufail Haiqal
(PW LTNNU Jatim)
COMMENTS