Madiun– Gempuran informasi yang kian tak terbendung, akhir-akhir ini menimbulkan kebingungan masyarakat. Kenyataan ini diperparah dengan ...
Madiun– Gempuran
informasi yang kian tak terbendung, akhir-akhir ini menimbulkan kebingungan
masyarakat. Kenyataan ini diperparah dengan penetrasi smartphone dan media
sosial, sehingga berita palsu alias hoax kian
tak bisa dihindari. Informasi menyesatkan banyak beredar melalui aneka jalur
digital, termasuk situs online yang tidak jelas identitasnya. Sehingga kalau tidak hati-hati, netizen bisa termakan tipuan hoax, atau bahkan ikut menyebarkan
informasi palsu yang boleh jadi sangat merugikan banyak pihak dan menimbulkan
fitnah.
Karenanya, Pimpinan
Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur menginisiasi deklarasi
pelajar anti hoax. Acara ini, rencananya diselenggarakan hari ini bertempat
di Dinas Ketenaga Kerjaan Kabupaten Madiun. Kegiatan yang dihadiri seluruh
utusan Pimpinan Cabang IPNU se-Jawa Timur ini, menjadi semakin penting karena
juga dihadiri utusan sekolah.
Haikal Atiq Zanzani selaku Ketua PW IPNU
Jatim menegaskan, acara ini diselenggarakan sebagai bentuk komitmen sekaligus
keprihatinan kepada pelajar dan remaja yang akhir-akhir ini banyak menjadi
korban berita palsu. Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan dunia pendidikan
karena kebanyakan berita palsu berisi hal-hal yang tidak mendidik.
“Kita punya kesadaran literasi yang sangat kurang, sehingga deklarasi semoga
bisa meningkatkan kecerdasan dalam menverifikasi apapun yang dibaca di media
sosial atau situs online,” katanya, Sabtu (14/1)
COMMENTS