Pasuruan – Sebaran informasi di internet yang demikian massif, mempengaruhi perilaku manusia dalam segala hal, termasuk komunikasi,...
Pasuruan – Sebaran informasi di
internet yang demikian massif, mempengaruhi perilaku manusia dalam segala hal,
termasuk komunikasi, bisnis dan pendidikan. Karenanya dibutuhkan kesadaran bagi
para penggunanya agar tidak terjerumus menebar dan menerima berita palsu serta informasi
fitnah.
Karenanya Pustekkom Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan workshop "Literasi
Digital untuk Pendidikan". Kegiatan yang diselenggarakan Selasa (20/12) di
auditorium SMK Bayt Al-Hikmah, Pasuruan tersebut menghadirkan Hasan Chabibie
(Pustekkom), Hakim Jayli (praktisi media digital), Munawir Aziz (peneliti
literasi digital), dan Dody Kurniawan (Pustekkom Kemdikbud).
Kepala Dinas Pendidikan Kota
Pasuruan, Bapak Suharianto menegaskan pentingnya literasi untuk komunitas
pendidikan. "Pendidik dan generasi muda sekarang harus suka membaca,”
katanya. Saat ini terjadi kemerosotan literasi dalam dunia pendidikan. Maka,
harus ada perbaikan kualitas dan kuantitas untuk menggerakkan literasi. “Intinya,
harus baca, baca, dan baca. Kita harus bergerak mendorong dengan literasi,
terlebih di era digital sekarang ini," jelasnya.
Hasan Chabibie, mengungkapkan
pentingnya kecerdasan bermedia. "Saat ini dunia telah menjadi global
village, yang terkoneksi dengan teknologi informasi. Pertumbuhan media digital,
memungkinkan pergeseran perilaku masyarakat," terang Hasan. Akan tetapi,
keterbukaan informasi di media sosial, tidak dibarengi kecerdasan bermedia untuk
menganalisa data dan konten yang ada.
"Kecerdasan bermedia penting
untuk masa sekarang. Nah, literasi digital ini menjadi strategi penting untuk
mendorong kecerdasan bermedia, di antaranya dengan menjadi kreatif, memproduksi
konten, dan mengantisipasi berita bohong," jelas Hasan.
Hakim Jayli, praktisi media dan
start-up digital, menegaskan pentingnya keaktifan memahami pertumbuhan media
digital. "Adanya media sosial mempengaruhi komunikasi antar manusia. Itu
juga terjadi dalam dunia pendidikan," jelas Hakim.
Selanjutnya, Hakim mengajak
komunitas TI (Teknologi Informasi) untuk menjadikan media digital sebagai
inspirasi pendidikan. "Sudah saatnya, media digital menjadi strategi untuk
memajukan bangsa ini. Maka, harus kreatif, menjadi subyek bukan obyek,"
ungkapnya.
Gerakan Literasi Digital menjadi
strategi penting untuk berinternet secara sehat dan mendorong tumbuhnya konten
kreatif serta inspiratif di media sosial (hamid/saiful)
COMMENTS