Jember -- Katib PCNU Jember, Kiai MN Harisudin mengaku bersyukur atas tertangkapnya Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo oleh Polda Jawa Ti...
Jember -- Katib PCNU Jember, Kiai MN Harisudin mengaku bersyukur atas tertangkapnya Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo oleh Polda Jawa Timur. Menurutnya, sudah sepantasnya Taat Pribadi ditangkap karena banyak melakukan penipuan.
“Ini aneh, ada seorang dukun, dianggap bisa menggandakan uang, tapi ternyata tidak ada hasil. Saya heran, kok masih banyak pengikutnya. Ini pakai ilmu apa?” tukasnya di Kantor PCNU Jember, Sabtu (24/9/2016).
Menurut Wakil Ketua PWNU Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr Jawa Timur tersebut, apa yang dilakukan Kanjeng Taat adalah sesuatu yang janggal. “Karenanya saya mendukung apa yang dilakukan Polda, terutama setelah dua orang santri Kanjeng dibunuh lantaran dianggap akan membongkar kebobrokan,” ungkapnya.
Selain itu, Pengasuh Pesantren Darul Hikam ini juga menyoroti pandangan sebagian orang yang mengemukakan kalau Kanjeng Taat seorang kiai. “Tidak benar Taat Pribadi seorang kiai,”tegasnya. Karena mereka yang masuk kategori kiai mengajarkan agama Islam. Tidak ada seorang kiai yang menggandakan uang, lanjutnya.
Karena itu, kediaman Taat Pribadi bukan pesantren, melainkan padepokan. “Sekali lagi, Taat Pribadi bukan seorang kiai,” tutut Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Ma’had Aly Situbondo tersebut.
Kedepan, Kiai Harisudin berharap umat semakin dewasa sehingga tidak mudah dibohongi dengan modus apapun. Ini juga pelajaran bagi kita semua agar semakin cerdas dalam menghadapi godaan materialisme dalam hidup. “Kalau mau kaya, ya dengan kerja, tidak uang diberikan untuk digandakan seperti Kanjeng Taat Pribadi. Tapi, setelah kaya juga ditasharufkan untuk kemanfaatan banyak orang. Ini yang ajaran Islam”, pungkas Kiai Harisudin (Anwari/saiful)
“Ini aneh, ada seorang dukun, dianggap bisa menggandakan uang, tapi ternyata tidak ada hasil. Saya heran, kok masih banyak pengikutnya. Ini pakai ilmu apa?” tukasnya di Kantor PCNU Jember, Sabtu (24/9/2016).
Menurut Wakil Ketua PWNU Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr Jawa Timur tersebut, apa yang dilakukan Kanjeng Taat adalah sesuatu yang janggal. “Karenanya saya mendukung apa yang dilakukan Polda, terutama setelah dua orang santri Kanjeng dibunuh lantaran dianggap akan membongkar kebobrokan,” ungkapnya.
Selain itu, Pengasuh Pesantren Darul Hikam ini juga menyoroti pandangan sebagian orang yang mengemukakan kalau Kanjeng Taat seorang kiai. “Tidak benar Taat Pribadi seorang kiai,”tegasnya. Karena mereka yang masuk kategori kiai mengajarkan agama Islam. Tidak ada seorang kiai yang menggandakan uang, lanjutnya.
Karena itu, kediaman Taat Pribadi bukan pesantren, melainkan padepokan. “Sekali lagi, Taat Pribadi bukan seorang kiai,” tutut Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Ma’had Aly Situbondo tersebut.
Kedepan, Kiai Harisudin berharap umat semakin dewasa sehingga tidak mudah dibohongi dengan modus apapun. Ini juga pelajaran bagi kita semua agar semakin cerdas dalam menghadapi godaan materialisme dalam hidup. “Kalau mau kaya, ya dengan kerja, tidak uang diberikan untuk digandakan seperti Kanjeng Taat Pribadi. Tapi, setelah kaya juga ditasharufkan untuk kemanfaatan banyak orang. Ini yang ajaran Islam”, pungkas Kiai Harisudin (Anwari/saiful)
COMMENTS