Kasak-kusuk makin santer manakala tersiar kabar KH Muhammad Rifqi , putra ketujuh waliyullah Mbah Kiai Ali Maksum Krapyak bakal menikah. ...
Kasak-kusuk makin santer manakala tersiar kabar KH Muhammad Rifqi, putra ketujuh waliyullah Mbah Kiai Ali Maksum Krapyak
bakal menikah. Wajar memang, sebab dari kedelapan
saudaranya, ia memiliki sikap dan sifat yang tidak biasa. Kebiasaan yang unik,
nyleneh, khariqul ‘adah. Kadang susah dinalar dengan logika atau weruh sedurunge winarah. Ada yang
bilang, aura kewalian Mbah Kiai Ali Maksum menurun ke Gus Kelik, sapaan
akrabnya.
Saya
yang tempo itu bersama seorang kawan santri sesaat setelah belanja amunisi
pelengkap ngopi di kopontren, sempat rerasan ndeder roso ihwal kabar pernikahan
beliau. Tak ada siapa-siapa. Hanya kami berdua. Tapi kami tak bisa memastikan
kebenarannya.
Beberapa
saat sebelum kami pergi, dari jauh terlihat Gus Kelik dengan bersepeda motor
yang khas berhenti tepat di depan saya. Mesin motor masih menyala. Segera saya
salim. Mencium bolak-balik telapak tangannya.
"Iyo,
cung. Aku arep nikah."
Beliau
pun lantas pergi tanpa berucap lagi. Saya terhenyak. Hati gemetar. Tapi diam-diam
bersyukur telah memulaskan ritual batin saban ketemu beliau dalam rumpun jamaah
majelis shalawat bil Musthofa yang diasuhnya.
Sampai
saatnya dihelat pernikahan beliau dengan dara jelita dari Pasuruan, putri KH
Suadi. Mertuanya, putra KH Abu Amar seorang kiai kharismatik di Pasuruan, dulu
juga santri Krapyak sekaligus sopir pribadi Mbah Kiai Ali Maksum. Dan, saya
kian takjub ketika sang mertua sedemikian takzim dan khusyuk mencium tangan menantunya,
Gus Kelik.
Saat
kabar duka mangkatnya Gus Kelik menyebar jelang tengah malam, saya segera
membangunkan istri. Kami menggigil terdiam. Tenggelam dalam tangis yang kelam.
Saya
ingin segera bertakziah, shalat jenazah, sekaligus mengiringinya ke pemakaman
abadi. Lantas di sana bersimpuh, mencium tanah merah yang basah sembari memberi
kesaksian bahwa yang bersangkutan adalah orang baik, teramat baik, dan rajin
mengingatkan agar sregep membaca
shalawat.
Sorgalah
di tangannya, Allah di sisinya.
Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fu anhu.
Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fu anhu.
Saiful Amin Ghofur melalui akun facebook.
Keterangan gambar: dari kiri ke kanan: Gus Kelik, Hilmy Muhammad, dan KH Ali Maksum (Sumber: FB Hilmy Muhammad)
COMMENTS